IWEL - IWEL DALAM AQIQAH

Iwel-iwel adalah makanan tradisional Indonesia yang beredar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan ini termasuk langka karena jarang ada di pasar tradisional atau lapak khusus jajanan pasar. Di Jawa Timur hanya muncul pada upacara tujuh bulanan ibu hamil, aqiqah dan selapanan bayi yang baru lahir. 


Konon, iwel-iwel sudah ada sejak jaman para wali. Berasal dari kata waliwalidayya. Penggalan dari doa untuk orang tua Rabbighfirlii waliwalidayya... Namun karena lidah orang Jawa susah melafalkan, jadinya iwel-iwel. Anak yang dalam kandungan atau yang sudah lahir diharapkan menjadi anak sholeh/sholehah dan selalu mendoakan orang tuanya. Wuih, hanya sebuah kue sederhana ternyata dalam banget filosofinya. 


Ada juga sejarah iwel-iwel versi lain. Iwel-iwel berasal dari bahasa jawa kemiwel. Dalam bahasa Indonesia berarti menggemaskan. Mungkin ini sebagai doa agar anak yang dikandung atau yang sudah lahir akan menjadi anak menggemaskan. Presentasi dari bayi yang sehat, normal tak kurang suatu apapun dan menyenangkan bila dipandang.  


Iwel-iwel biasanya dibungkus daun pisang berbentuk limas segitiga dengan lidi kecil sebagai pengait. Berbahan beras ketan/tepung ketan dicampur dengan parutan kelapa muda. Gula merah ditambahkan dalam adonan. Bila dikukus, gula merah akan meleleh. Ketika matang dan kita gigit, gula merah langsung lumer di mulut. Manis legit bercampur memberikan sensasi kenikmatan tiada tara.

Baca Juga : Aqiqah Diri Sendiri

Resep aslinya menggunakan beras ketan yang di rendam lalu diselep menjadi tepung. Nanti kalau matang tekturnya agak kasar. Menurut saya, jauh lebih enak menggunakan beras ketan di banding tepung ketan. Lebih gurih rasanya. Kalau menggunakan tepung ketan lebih lembek dan lengket. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DEKORASI SEDERHANA NAN ELEGAN

HINDARI BABY TALK

ANJURAN PUASA BAGI PENDERITA MAAGH