ADAB MAKAN DAN MINUM SEORANG MUSLIM
Makan sambil berjalan, makan dengan tangan kiri, makan tanpa berdoa, menyisakan makanan, hingga makan berlebihan sudah menjadi pemandangan umum yang sering kita jumpai. Meski tampak sepele, namun sebagai seorang muslim, kita perlu menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Islam adalah agama yang komplet. Islam tidak hanya mengatur bagaimana hubungan manusia dengan Sang Pencipta, tapi juga mengatur bagaimana kehidupan manusia di dunia, dari yang besar sampai urusan yang ringan, termasuk makan dan minum.
Adab makan dan minum seorang
muslim sudah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Hal ini tentu bukan
untuk mengekang kaum muslimin, tapi justru menjadi bukti betapa agama ini
memperhatikan kehidupan umatnya agar hidupnya berjalan baik dan penuh dengan berkah.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok
yang seharusnya menjadi panutan bagi kaum muslimin. Maka dari itu, meniru
setiap perilaku Rasulullah SAW adalah pilihan yang sangat tepat bagi kaum
muslimin, termasuk dalam hal adab makan dan minum.
“Dan apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.”
(QS. Al-Hasyr : 7).
Lalu, apa saja adab makan dan
minum yang diajarkan oleh Islam?
Dikutip dari rumaysho.com, berikut adalah adab makan dan minum yang
baik dalam Islam
Mengucapkan
Tasmiyah
Adab makan dan minum yang pertama adalah dengan
mengucapkan tasmiyah. Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan tasmiyah ketika makan adalah bacaan ‘bismillah’.
Ibnu ‘Allan Asy Syafi’i mengatakan, “Jika disebut
tasmiyah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillah”. Sedangkan jika disebut
basmalah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillahir rohmaanir rohiim”.
Terkait adab makan dan minum ini, dari ‘Aisyah,
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya,
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka
hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah
Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu
(dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)’.“ (HR. Abu Daud dan Timidzi).
Menggunakan
Tangan Kanan
Adab makan dan minum yang kedua yaitu dengan
membiasakan menggunakan tangan kanan saat makan dan minum.
Dalam salah satu hadis disebutkan sebuah riwayat
yang artinya,
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka
hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga
minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum
dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim).
Makan
yang Ada di Hadapannya
Adab makan dan minum yang ketiga yaitu dengan makan
apa yang tersaji di hadapannya. Jangan makan apa yang ada di hadapan orang lain
ketika kita makan dalam satu nampan.
Dari ‘Umar bin Abi Salamah, Rasulullah SAW bersabda
padanya,
“Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah
dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari).
Makan
dari Pinggir
Ketika makan, mulailah dari pinggir terlebih dulu.
Jangan Anda makan dari tengah piring. Hal ini disampaikan Rasulullah SAW pada
hadisnya, yaitu dari Ibnu ‘Abbas, Nabi SAW bersabda,
“Barokah itu turun di tengah-tengah makanan, maka
mulailah makan dari pinggirnya dan jangan memulai dari tengahnya.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Tidak
Makan sambil Bersandar
Dari hadis Abu Juhaifah, ia berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda yang artinya,
“Adapun saya tidak suka makan sambil bersandar.”(HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan bersandar dalam hadis ini sifatnya umum, dan tidak dikhususkan bentuk bersandar
dengan sifat tertentu.
Tidak
Menjelek-jelekkan Makanan
Memandang rendah atau menjelek-jelekkan makanan
adalah hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh umat muslim, bahkan pada
makanan yang tidak kita sukai. Ibnu Baththol mengatakan bahwa ketika kita
menghina makanan yang tidak disukai, maka seolah-olah ia telah menolak rizki
Allah.
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
“Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela
suatu makanan sekali pun dan seandainya beliau menyukainya maka beliau
memakannya dan bila tidak menyukainya beliau meninggalkannya (tidak
memakannya).” (HR. Bukhari).
Makan
Bersama-sama dan Tidak Sendirian
Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya
bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak
merasa kenyang?” Beliau bersabda, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.”
Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara
bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah
padanya.”(HR. Abu Daud).
Ibnu Baththol mengatakan bahwa dengan makan
bersama-sama merupakan salah satu sebab datangnya berkah saat makan.
Tidak
Membiarkan Makanan yang Terjatuh
Adab makan dan minum berikutnya yaitu dengan tidak
membiarkan suapan makanan yang telah terjatuh. Dalam hal ini Jabir bin
‘Abdillah pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila suapan makanan salah seorang di antara
kalian jatuh, ambilah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian
yang bersih. Jangan dibiarkan suapan tersebut dimakan setan.” (HR. Muslim).
Menjilat
Tangan sebelum Mencuci atau Mengusapnya
Mungkin adab yang satu ini sudah jarang kita lihat,
karena saat ini banyak orang menggunakan peralatan makan seperti sendok dan
garpu untuk makan. Namun, ketika Anda makan tanpa peralatan makan, jangan
sampai lupa dengan adab yang satu ini.
Rasulullah SAW bersabda dengan lanjutan hadis Jabir
pada poin sebelumnya, yang artinya,
“Janganlah dia sapu tangannya dengan serbet sebelum
dia jilati jarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah.”
(HR. Muslim).
Terkait hal ini, Asy Syaukani menjelaskan bahwa,
“Menjilat jari (seusai makan) adalah sesuatu yang disyari’atkan (dianjurkan).
Alasannya sebagaimana yang disebutkan di akhir hadis, yaitu karena orang yang
makan tidak mengetahui di manakah barokah yang ada pada makanannya. Makanan
yang disajikan pada orang yang makan benar-benar ada barokahnya. Namun tidak
diketahui apakah barokahnya ada pada makanan yang dimakan, atau pada makanan
yang tersisa pada jari atau pada mangkoknya, atau pada suapan yang terjatuh. Oleh
karena itu, sudah sepatutnya seseorang memperhatikan ajaran ini agar ketika
makan pun bisa meraih barokah. Pengertian barokah pada asalnya adalah
bertambahnya dan tetapnya kebaikan serta mendapatkan kesenangan dengannya.”
Memuji
Allah dan Berdoa Setelah Makan
Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang makan makanan kemudian
mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min
ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah
memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan
dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi).
Namun ada hadis lain Anas bin Malik, juga
dipebolehkan untuk mengakhiri makan dengan ucapan “alhamdulillah”.
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada
hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR.
Muslim).
Mendoakan
Orang yang Menyajikan Makanan
Tidak lupa kita juga perlu mendoakan orang yang
telah menyajikan makanan pada kita. Bacaan doa yang bisa dibaca yaitu:
Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii
Artinya: "Ya Allah, berilah ganti makanan
kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang
memberi minuman kepadaku." (HR. Muslim).
Mencuci
Tangan
Adab makan dan minum yang terakhir yaitu mencuci
tangan untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu
Hurairah, Nabi SAW bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian tidur dan di
tangannya terdapat minyak samin (sisa makanan) kemudian mengenainya, maka
janganlah mencela kecuali kepada dirinya sendiri.” (HR. Ahmad).
Komentar
Posting Komentar