PERISTIWA PENTING YANG PERNAH TERJADI DI BULAN SYA'BAN
Bulan Sya'ban dalam penamaan Jawa disebut Ruwah. Sebab, dalam tradisi Jawa, bulan ini merupakan momen krusial untuk kirim doa kepada arwah-arwah keluarga yang sudah meninggal. Tradisi ruwahan ini tak lepas dari tradisi yang dibawa Walisanga saat menyebarkan Islam di tanah Jawa. Selain itu, dalam bulan kedelapan hijriah ini terdapat beberapa peristiwa penting yang patut diingat.
1.
Penyerahan rekapitulasi amal
Sudah masyhur diketahui kalau di bulan Sya'ban
seluruh amal kita direkap, dikumpulkan, oleh malaikat. Kemudian hasil rekapan
amal tersebut diserahkan kepada Allah. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki
mengutip sebuah hadis riwayat An-Nasa’i tentang peristiwa rekapitulasi ini.
Hadis ini merupakan dialog antara Usamah bin Zaid
dengan Nabi Muhammad SAW. “Wahai nabi, aku tidak pernah melihatmu berpuasa di
bulan-bulan lain sebagaimana engkau puasa di bulan Sya’ban?” tanya Usamah.
Lantas rasulullah menjawab, “Banyak Manusia yang
lalai di bulan Sya'ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT.
Dan aku senang kala amalku diberikan pada Allah, sedang aku dalam keadaan
puasa.” Agaknya, tujuan nabi sering berpuasa penuh di bulan Sya'ban agar umat
Islam tahu kalau bulan Sya'ban juga termasuk bulan mulia.
2.
Peralihan arah kiblat
Di Madinah terdapat masjid yang masyhur selain
masjid Nabawi. Masjid itu bernama masjid Qiblatain, masjid dua kiblat.
Sebelumnya masjid tersebut bernama masjid Bani Salamah. Kemudian namanya diubah
seperti itu untuk mengingat peristiwa peralihan kiblat, yang semula menghadap
Baitu Al-Maqdis dialihkan ke masjid Al-Haram. Dan ini, menurut Al-Qurthubi
dalam kitab Al-Jami’ li Ahkami Al-Qur’an, terjadi di bulan Sya'ban. Meski, di
riwayat lain disebutkan kalau ayat tersebut turun pada bulan Rajab.
3.
Penurunan ayat anjuran selawat
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya'ban
adalah bulan selawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran selawat
diturunkan. Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mengatakan ayat ini turun pada bulan
Sya'ban tahun dua hijriah. Anjuran selawat dalam Al-Qur’an termaktub dalam
surah Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya berselawat
untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
4.
Malam Nishfu Sya’ban
Imam As-Subki dalam tafsirnya menyebutkan kalau
malam nishfu Sya’ban menghapus dosa-dosa setahun, malam Jumat menghapus dosa
seminggu, dan malam lailatu Al-Qadar menghapus dosa seumur. Sehingga,
menghidupkan malam nishfu Sya’ban dengan amal-amal kebaikan sangat dianjurkan
untuk memperoleh keutamaan tersebut. Wa Alahu a’lam.
Komentar
Posting Komentar