TRADISI POTONG RAMBUT BAYI

Memotongrambut adalah bagian dari jalan suci bagi bayi untuk menikmati fasilitas kehidupan saat ia lahir ke dunia.  Bagian dari permulaan proses setelah ia lahir, dimandikan, menikmati colostrum, dan dibawa pulang oleh orang tua ke rumah masing-masing. 

Dalam adat masyarakat Jawa, memotong rambut bayi masih dipertahankan satu jalur dengan perintah agama (akulturasi), meskipun terkadang dalam hitungan hari pelaksanaannya berbeda. Biasanya acara potong rambut dilakukan pada hari ke-3, ke-5, ke-7 atau ke-36 (selapanan) kelahiran bayi dan dibarengi dengan pemberian nama,  serta aqiqah (menyembelih satu ekor kambing jantan untuk perempuan dan dua ekor kambing jantan untuk laki-laki).

Bagi masyarakat Muslim, pemotongan rambut bayi merupakan satu rangkaian penting (sunnah yang menyertai dalam prosesi aqiqah) sejak bayi dilahirkan. Diawali dengan menyembelih kambing, dan dimasak dengan berbagai varian rasa. Selanjutnya mengundang tetangga untuk hadir membuat semacam kenduri yang dimpimpin oleh tokoh agama setempat. Pada inti acara dibacakan beberapa bait kitab al-barjanzi, lalu semua orang berdiri untuk membaca sholawat bersama.

Saat prosesi dimulai, bayi digendong oleh ayah atau kakek, ayah bayi, atau saudara yang  lain, dibawa kekerumunan tamu undangan yang melantunkan sholawat, lalu disodorkan kepala bayi untuk memotong rambut bayi menggunakan gunting kecil dan tajam atau sekedar mengusapnya.

Cara memotongnya pun hanya sebagaisimbol, cukup satu dua helai rambut dan djmasukkan dalam sebuah wadah kecil yang disediakan. Setelah selesai,  pemuka agama menyudahi dengan doa dan menikmati makan bersama. Beberapa anggota masyarakat juga mengisi acara dengan tausiah sebelum menikmati menu masakan aqiqah/kenduri.

Pagi hari, setelah matahari terbit, sebelum dimandikan, rambut kepala bayi dipotong menggunakan gunting atau alat kerokan rambut yang tajam. Boleh meminta kepada dukun bayi, atau keluarga sendiri yang mampu melakukannya. Pada bagian ini diharapkan hati-hati saat mencukur, karena ditakutkan kulit kepala bayi rentan terluka oleh pisau cukur. Rambut bayi dikumpulkan dalam sebuah wadah, dan ditimbang, kemudian berat timbangan rambut disamakan dengan harga emas atau perak yang nantinya untuk disedekahkan.

Setelah ditimbang rambut bayi tidak boleh  dibuang,  melainkan  ditaruh di atas kubur ari-ari yang biasanya ada di depan rumah,  sebelah kiri untuk bayi perempuan,  dan sebelah kanan untuk bayi laki-laki. Setelah itu bayi akan tumbuh dengan penuh kemerdekaan.  Memiliki nama,  sudah potong rambut, dan tinggal menunggu prosesi tahap selanjutnya.

Saat ini ritual memotong rambutkepala bayi sudah banyak ditinggalkan, bisa sebab orang tua tidak faham,  atau orang  tua tidak punya kemampuan  biaya untuk melaksanakan. Sehingga acara potong rambut kepala bayi hanya dilakukan sebagai kebuah kebiasaan,  berdasar kepercayaan bahwa bayi yang tidak  pernah dipotong rambutnya akan membawa banyak petaka dan mudah sakit. Sehingga saat syukuran kelahiran bayi, hanya membagikan kenduri kepada tetangga kiri kanan dengan melampirkan nama bayi. Tentunya tiap daerah memiliki cara yang berbeda dengan tradisi memotong rambut bayi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DEKORASI SEDERHANA NAN ELEGAN

HINDARI BABY TALK

ANJURAN PUASA BAGI PENDERITA MAAGH